Senin, 30 Agustus 2010

Kesaksian Josephine Siatiayu

Shallom,
Perkenalkan saya Josephine Siatiayu Nastiti, 21 tahun seorang mahasiswi sekaligus bekerja di televisi lokal semarang sebagai seorang presenter.Berasal dari keluarga islam yang sangat anti-kristus, hal ini dibuktikan karena sejak kecil sampai dengan sekarang saya selalu menerima doktrin - doktrin mengenai gereja, Yesus dan pengikutnya yang sesat. Sampai pada suatu ketika, 1,5 tahun yang lalu saya membaca buku yang tulis oleh seorang keluarga pendeta yang telah mualaf (masuk islam) berjudul "Injilku yang Ternoda". Saat itu saya mempelajari sedikit demi sedikit buku tersebut dengan maksud untuk menguatkan iman saya tentang ajaran rasul muhammad yang pada saat itu saya anggap paling benar. Benarlah yang terjadi, saya semakin yakin bahwa islam adalah agama yang paling benar dari segala agama yang ada di dunia ini.

Namun, entah mengapa enam bulan setelah saya membaca buku itu , saya tiba-tiba digerakkan Tuhan untuk datang ke gereja lokal yang ada di semarang, padahal waktu itu saya masih beragama islam dan mempercaya apa - apa yang dikatakan oleh al qur'an.
Beberapa kali saya mendatangi gereja tersebut, hati saya dibuat tenang oleh kidung - kidung yang dulu saya diajar untuk menghinanya. Kemudian singkat cerita, saya menjadi rutin untuk datang ke gereja tersebut untuk mengikuti kebaktian setiap hari minggu.

Beberapa bulan kemudian tepatnya bulan Maret 2007, saya memberanikan diri pergi dari rumah sambil membawa iman saya, karena saya yakin jika saya terus berada di rumah, maka keimanan saya tidak bertumbuh dengan baik, bahkan mungkin saya akan diperlakukan tidak sebagaimana mestinya, namun sewaktu saya meninggalkan rumah, saya juga masih berkomunikasi dengan mama.
Dan di bulan Mei 2007 saya diberi petunjuk oleh Tuhan Yesus yang menggerakkan mulut saya untuk mengaku kepada orang tua saya, bahwa sekarang saya percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias dan Penyelamat saya.Sontak, seketika itu juga mama saya lemas dan tidak berdaya kemudian hanya terbaring lemah di tempat tidur. Saat itu ketika saya pulang ke rumah dan mendapati mama saya terbaring lemah, hati saya sangat sedih. Apalagi beberapa kali sms datang melalui hp saya dari papa yang berisi "cepat pulang, mama kondisinya mengkhawatirkan" (seolah - olah tidak dapat terselamatkan lagi). Namun, saat itu saya malah dihardik kalau ajaran kristen yang saya ikuti adalah ajaran yang sesat, dan saat ini papa saya berkata akan membunuh orang yang telah membuat saya percaya kepada Tuhan Yesus, lebih dari itu mereka menyuruh saya untuk kembali kepada agama saya semula jika tidak mereka meng-claim kalau mereka akan disiksa di akhirat karena saya. Saat itu juga, banyak dari saudara - saudara kandung papa yang sms dan telepon untuk memastikan kebenaran itu, dan berharap saya mengubah keputusan saya.
Hari demi hari berlalu makian demi makian tentang hidup kekristenan, sampai papi pernah bilang dia dan kelompoknya akan menghancurkan saya, terus saya terima dengan doa "Tuhan Memberkati" bagi orang - orang (termasuk keluarga saya) yang terus menghina. Bagi saya Kebenaran adalah di dalam hati saya, untuk orang - orang yang tidak percaya dan keras hati, hal ini begitu sulit untuk saya sampaikan, tapi saya yakin untuk Tuhan tidak ada yang sulit BagiNya.
Hidup saya terus berjalan, selama ini , Tuhan menghidupi saya dengan jalan - jalan yang ajaib.
Dulu, Tuhan pernah berbicara dalam hati saya "ayu, kamu percayalah dulu, nanti akan Aku
tunjukkan jalan - jalannya" .Dan tiga minggu yang lalu saya telah dibaptis secara selam di Gereja Bethel Indonesia Gajah Mada Semarang.
Semakin hari, Tuhan berbicara semakin nyata pada diri saya, dan hal itu saya jadikan panduan untuk hidup kekristenan saya.
Yang saya yakini,buat Tuhan tidak ada yang mustahil termasuk membuat semua orang percaya kepadaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar